Review Buku Tere Liye: Sepotong Hati yang Baru

Cover Depan Buku

Cover Belakang Buku

Deskripsi Buku

Judul Buku    : Sepotong Hati yang Baru
Pengarang     : Tere Liye
Penerbit         : Mahaka Publishing Jakarta
Tahun Terbit  : 2012
Tebal Buku    : vi+206 halaman
ISBN                : 978-602-9474-04-6
Ukuran Buku : 13,5 x 20,5 cm

Ulasan

Salam, lama tak jumpa! Senang rasanya bisa kembali menulis di blog tercinta ini. Melepaskan diri dari berbagai kesibukan dan agenda yang beberapa terasa menjemukan. Kembali hadir untuk melepaskan otot-otot dan saraf yang kaku karena sudah lama tak menulis. Here we go, Sepotong Hati yang Baru!

Oke, sebelum melangkah menuju ulasan yang akan saya berikan, alangkah baiknya saya mengutip bagian cover belakang buku untuk memberikan gambaran awal.

Kita hanya punya sepotong hati, bukan? Satu-satunya.
Lantas bagaimana kalau hati itu terluka? Disakiti oleh orang yang kita cintai?
Aduh, apakah kita bisa mengobatinya? Apakah luka itu bisa pulih, tanpa bekas?
Atau jangan-jangan, kita harus menggantinya dengan sepotong hati yang baru?

Lantas, apakah tetap cinta namanya meski telah kehilangan kepercayaan dan komitmen? Apakah kita bersedia mengorbankan cinta demi kepentingan yang lebih besar, atau tetap dengan ego demi kebahagiaan sendiri? Ada banyak pertanyaan tentang sepotong hati ini.

Maka, semoga datanglah pemahaman baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita. Tidak peduli sesederhana apapun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman yang baik.
Selamat membaca cerita-cerita Sepotong Hati yang Baru.

Seperti itulah kurang lebih gambaran isi dari buku ini yang tertulis di cover belakang buku. Memang jika dilihat pada bagian cover belakang, hanya pertanyaan besar mengenai isi dari buku ini. Sesuai dengan judulnya, kebanyakan cerita di dalam buku ini berkaitan dengan masalah hati. Masalah yang tampaknya cukup pelik dari generasi ke generasi. Jadi teringat ada anekdot yang mengatakan, "Masalah hati siapa yang tahu?". Terkadang memang sulit untuk menerkanya, bahkan bagi sang pemilik hati.

Memang, menerka isi hati bukan perkara mudah bagi siapapun. Terkadang saking sulitnya, sang pemilik hati pun tak tahu. Hanya bisa menerka dan menebak, bagaimana isi hati seseorang. Tebakan itu ada yang betul dan ada pula yang salah.

Berbicara mengenai cinta, tentunya tak bisa lepas dari kepercayaan. Apalah arti cinta, bila tak dibangun atas pondasi kepercayaan. Membangun cinta pun bukan perkara yang mudah. Jatuh cinta memang mudah bagi sebagian orang, karenanya ada istilah 'jatuh cinta pada pandangan pertama'. Namun, untuk membangun dan merawatnya tentu butuh waktu. Entah berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan sampai bertahun-tahun. Sialnya, tak butuh waktu lama untuk menghancurkannya. Miris memang, tapi kebanyakan pasangan begitu.

Saya rasa penulis mengajak kita selaku pembaca untuk memahami bagaimana masalah hati sangat berpengaruh dalam hidup. Melalui beberapa cerita yang terinspirasi dari legenda atau cerita lama dengan versi yang berbeda, dan beberapa karangan fiksi. Penulis berhasil membuat saya tersenyum, lalu merasa hendak menangis sedih maupun terharu beberapa saat kemudian karena terbawa alur cerita.

Terdapat tiga cerita yang menjadi kesukaan saya dalam buku ini. Mengapa demikian? Karena saya rasa emosi saya begitu campur aduk saat membaca tiga cerita ini. Satu cerita merupakan karya fiksi yang sepertinya original, sedangkan dua karya lain merupakan adaptasi dari legenda. Saat membacanya, saya sampai hampir mengeluarkan air mata sekaligus termangu. Terheran-heran mengapa hanya karena cinta dan kepercayaan, menimbulkan konflik yang begitu besar. Bener-bener dah, kaga boong saya mah. Kalo kaga percaya ya kudu percaya, hehe. Diantara cerita kesukaan saya adalah Sepotong Hati yang Baru, Mimpi-Mimpi Sampek-Engtay, dan Percayakah Kau Padaku?

Gaya bahasa dan penuturan Tere Liye memang selalu menarik. Terlepas dari apa yang dia tulis, entah itu kumpulan cerpen seperti ini atau novel. Untuk kesekian kalinya saya jatuh cinta dengan karya penulis.
Bagaimana, tertarik untuk membacanya?

Komentar

  1. Bisa sharing tentang dunia literasi kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kak, langsung email aja ke akbarharsofi@gmail.com

      Mohon maklum baru sempat membalas, karena kesibukan yang ada.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer