Sejarah Singkat Napoleon Bonaparte

Lukisan Napoleon Bonaparte karya Jacques Louis David (Sumber: Wikipedia)

Sejarah Eropa dari 1799-1815 dalam sejarah Prancis lekat hubungannya dengan tokoh bernama Napoleon Bonaparte. Maka tak heran apabila masa itu dinamakan dengan Zaman Napoleon. Selama lima tahun pertama dari pemerintahan Napoleon, Prancis masih berbentuk republik dan Napoleon lah konsul pertamanya.

Kelahiran dan Awal Karier Napoleon

Napoleon Bonaparte dilahirkan di Kepulauan Corsica pada 15 Agustus 1769. Ia masih keturunan kaum bangsawan. Ketika terjadi Revolusi Prancis pada tahun 1789, Napoleon masih menjadi perwira artileri yunior. Pada masa pemerintahan Directory (1795) ia dipercaya menjadi komandan militer Italia, dan pada saat itu ia masih berusia 26 tahun. Ketika Napoleon mulai berkuasa tahun 1799 sebagai konsul, ia berpangkat Jendral dan berusia 30 tahun. Napoleon dilantik pada November 1799. Tugas utamanya adalah menata lembaga pemerintahan. Ia membentuk dua dewan untuk menyusun UU, yakni Dewan Rendah yang berjumlah 500 orang dan sebuah Majelis Purba yang berjumlah 250 orang, yang mana bertugas mengkaji sebuah pembahasan tertentu dan menjadikannya sebagai undang-undang. Pada saat itu juga, Napoleon merubah sistem kenegaraan dari corak republik menjadi sistem diktator militer.

Sosok Napoleon

Napoleon Bonaparte digambarkan sebagai seorang pria berperawakan pendek, kokoh, tenang, dan bermata abu-abu dingin. Ia memperoleh pendidikan sebagai opsir artileri dari tentara Kerajaan Prancis. Napoleon dikenal sebagai seseorang yang ambisius. Reputasinya dimulai ketika ia berhasil merebut Toulon pada 1793, mempertahankan Convention pada 1795 dan mulai terkenal ketika mengepung Italia pada 1796. Ia kejam dan egois, tetapi ia cakap, sehingga memperoleh julukan sebagai “A man of destiny”. Disamping itu, ia juga memiliki daya ingat yang luar biasa dan juga perasaan yang dramatik.

Prancis Era Napoleon

Pada era Napoleon, keuangan Prancis menunjukkan kemampuan yang baik. Pada 1804 dia menciptakan code Napoleon lalu diikuti oleh Penal Code, prosedur kriminal dan Commerce Code. Sebelumnya, Prancis bahkan sudah dapat mendirikan bank, yakni Bank of France. Jalan-jalan dibangun, jembatan, kanal dan pelabuhan diperbanyak. Paris dan kota-kota lain diperindah dengan adanya bangunan umum dan monumen-monumen bergaya klasik.
Musuh terbesar Prancis pada masa Napoleon adalah Inggris. Pada 1799, ia dapat mengalahkan pasukan koalisi Inggris, Austria dan Rusia. Pasukan Prancis dapat mengusir pasukan Austria dan Italia dari Italia Utara pada Perang Marengo yang kemudian diikuti oleh Perjanjian Luneville pada tahun 1801. Prancis juga melakukan perjanjian dengan Inggris dalam Perjanjian Amiens satu tahun setelahnya. Setelah Perjanjian Amiens, dibuatlah satu konstitusi yang disebut-sebut sebagai “Constitution of the Year X” pada 1802, yang isinya menetapkan Napoleon Bonaparte sebagai konsul seumur hidup. Pada 2 Desember 1804 di Catedral Notre Dame di Paris, Napoleon mengukuhkan dirinya sebagai Kaisar Napoleon I. Slogan revolusi Prancis “liberte, egalite, fraternite” masih tetap didengungkan dan terpancang di gedung-gedung umum. Terdapat sejumlah perubahan, diantaranya adalah kata monsieur digunakan untuk mengganti kata citizen (warga negara), kalender republik dihapus, gelar lama dihidupkan kembali dan lain sebagainya.

Perang di Masa Napoleon

Perang antara Prancis dan Inggris beserta koalisinya terjadi dalam Perang Trafalgar, dekat teluk Gibraltar pada 21 Oktober 1905. Pada perang itu Prancis kalah. Oleh karena itu, ada jalan lain yag ditembuh, yakni jalan ekonomi. Prancis menerapkan sistem kontinental, yakni larangan Napoleon untuk mengimpor barang dari Inggris, baik Prancis maupun negara-negara lain di Eropa. Serangan ekonomi Napoleon ini langsung dibalas Inggris dengan Orders in Council yang memberi ketentuan bahwa kapal-kapal netral tidak dibolehkan menuju Prancis, tetapi harus ke Inggris. Karena blokade ekonomi yang saling dilancarkan, timbullah penyelundupan yang merajalela.

Berikut ini perang-perang yang terjadi sesudahnya:
1. Perang di Ulm pada awal Oktober 1805 antara Prancis dan Austria. Austria kalah, Vienna (Wina) dikuasai oleh Prancis.

2. Perang di Austerlitz, Moravia pada 2 Desember 1805 antara Prancis melawan Austria-Rusia. Perang ini berakhir dengan kemenangan Prancis dan Venesia, salah satu kota penting di Italia berhasil dikuasai pada tahun yang sama.

3. Pertempuran Jeno pada tahun 1806 antara Prancis melawan Prusia. Prusia kalah, Berlin berhasil diduduki dan semua perolehan kemenangan Prusia atas Polandia diambil alih.

4. Pertempuran antara pasukan Francis I dari Austria dengan pasukan Napoleon di Wagram, Austria. Austria kalah, dan perjanjian damai disepakati. Puteri Francis I, Maria Louisa menikah dengan Napoleon.

5. Perang antara Prancis melawan koalisi Prusia-Rusia, yang terjadi di akhir tahun 1812 yang dimenangkan oleh pihak koalisi. Pihak Prancis mengalami kekalahan cukup telak, lebih dari 500.000 pasukan Napoleon gugur. Kemudian pada 13 Januari 1813, Alexander I memproklamirkan kemerdekaan Rusia.

6. Pertempuran Lutzon antara Prancis melawan koalisi Prusia-Rusia pada awal tahun 1813 sebanyak dua kali. Pertempuran pertama dimenangkan oleh Prancis dan yang kedua dimenangkan oleh pasukan koalisi Prusia-Rusia. Prusia lepas dari cengkraman Prancis, dan berdiri sebagai negara merdeka, yakni Jerman.

7. Perang Leipzig pada tahun 1813, pasukan Prancis dapat dikalahkan. Sementara itu Jendral Wellington berhasil memukul mundur tentara Prancis di Italia Selatan. Pada bulan Maret 1814, pasukan koalisi Austria-Prusia-Inggris-Rusia berhasil menguasai Paris.

Akhir Era Napoleon

Akhir jabatan Napoleon di bidang militer ditandai dengan turunya tahta Napoleon pada bulan April 1814. Ia lalu melarikan diri ke pulau Elba bersama pengawal-pengawal pribadinya. Setelah mengumpulkan dan mengkonsolidasi pasukan kembali, pada akhirnya Napoleon melakukan perlawanan, namun berhasil digagalkan oleh pasukan koalisi Inggris-Belanda-Prusia dalam pertempuran di Waterloo. Ia ditangkap dan diasingkan di pulau St. Helena dan meninggal pada tahun 1821 disana. Makamnya kini berada di Les Invalides, Paris.

Daftar Pustaka

Sundoro, Mohamad Hadi. Dari Renaisans sampai Imperialisme Modern: Sejarah Peradaban Barat Modern. 2007. Jember: Jember University Press.

Komentar

Postingan Populer